Kamis, 14 Juni 2012

Topas Jadi Ajang Pertemuan PNS


Amurang, -Pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran pemkab Minsel, sepertinya tidak lepas oleh amatan dari sejumlah warga , karena warga menilai, sejumlah PNS , tidak mematuhi aturan sebagai PNS. Pada saat selesai melaksanakan upacarah Hari Kebangkitan Nasional(Hardiknas) di halaman kantor Bupati, para PNS(Guru) , langsung menujuh ke Topas tempat berkumpulnya para elit politik , sehingga warga mengatakan bahwa , topas menjadi ajang pertemuan para PNS.
Bertih Setlight, kepada wartawan media ini, mengatakan, jika hal ini tidak diperhatikan oleh dinas yang terkait dalam hal ini Badan kepegawauan dan Diklat daerah(BKDD) dan akan bekerja sama dengan pihak Polisi Pamong Praja(P3), maka PNS tersebut terus melakukan hal yang sama, dan pembelajaran disetiap sekolah akan terlkebelakang, maka siswa dan siswi, tidak akan lagi mendapatkan ilmu yang seharusnya diterapkan kepada anak didik tersebut.
“Ini yang harus lebih diperhatikan, jangan dibiarkan begitu saja, saya mengharapkan dinas yang terkait jangan diam soal seperti ini,”ujar mantan kepsek SMA Amurang ini.
 Dirinya mengharapkan, kepada pemkab Minsel, harus melakukan sidak mendadak, pada saat ada acarah yang melibatkan PNS di kantor Bupati, dan ada ketegasan dari pemkab .
“Kan harus tegas, sehingga PNS tidak lagi melakukan hal hal yang melanggar kode etik tentang kepegawaian,”ujarnya.
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat daerah(BKDD), Jootje Dehoop, ketika akan dikonfirmasi tidak berada di tempat, dan dihubungi lewat selular tidak dfalam keadaan aktif.(alon)

Akses Jalan Minsel Belum Ada Sentuhan Pemkab


Amurang, -Pemerintah Kabupaten Minsel, terus saja mendapat kritikan perdas oleh masyarakat  Minahasa Selatan Atas (Minsela),  karena sudah memasuki tahun yang kedua kepemimpinan Tetty Paruntu, jalan yang ada di Minsela , belum juga disentu atau dilakukan perbaikan, sehingga semua akses jalan sudah banyak yang rusak dan sepertinya dibiarkan begitu saja oleh pemkab dan dinas yang terkait.
Warga Minsela saat menghubungi wartawan Koran ini memintakan kepada pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan, untuk memperhatikan ruas jalan Kapitu – Modoinding. Betapa tidak tingkat kerusakan ruas jalan tersebut sudah sangat memprihatinkan.
“Kami Minta agar pemkab Minsel memperjuangkan perbaikan jalan antara Desa Kapitu sampai ke Modoinding, karena akses transortasi ini merupakan jalan Nasional, ” ujar Arter Tewu tokoh pemuda Minsela .
Tak hanya perbaikan badan jalan tersebut, akses ini pula perlu dilakukan pelebaran mengingat ruas jalan itu masih tergolong sempit sehingga rawan kecelakaan apalagi pada waktu malam hari.
“Kami masyarakat Minsela berharap agar jalan tersebut segera diperbaiki dan diperlebar oleh instansi yang berwenang memperbaiki ruas jalan ini,” ujarnya lagi.
Senada dengan itu dikatakan Hezky Sondakh salah satu sopir angkutan umum yang sering melintasi di jalur tersebut mengatakan, kondisi jalan itu sesungguhnya memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, apalagi ruas jalan ini berkelok-kelok dan sempit.
“Jika melewati tikungan sangat berbahaya sekali, karena jika ketemu mobil lain bisa-bisa baku tabrak, apalagi jalannya sudah banyak yang rusak. Karena itu kami meminta agar pemkab Minsel memperjuangkan pelebaran dan perbaikan ruas jalan ini, bukan hanya tambal sulam yang tidak bertahan lama,” pintanya.
Sementara itu Pemkab Minsel melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Minsel Ir Joutje Tuerah saat dikonfirmasi soal tersebut mengakui kondisi jalan tersebut, ruas jalan antara Kapitu – Modoinding merupakan jalan Nasional.
“Jalur tersebut merupakan jalan Nasional, jadi itu harus di perbaiki oleh Balai Jalan Nasional,” ujarnya.(alon)

Pengusaha Warnet Pertanyakan Kinerja Telkom Amurang


Amurang,-Sejumlah pengusaha warung internet(warnet) mengelu tak bisa mengakses serta melakukan internet dengan dunia luar. Tak hanya sekali saja, justru hampir tiap hari ada saja masalah yang dihadapi pengusaha warnet.
Hal ini dikeluhkan pengusaha warnet Billy Mailangkay, kepada wartawan media ini, karena sudah semenjak bulan januari, hingga juli ini, jaringan tidak maksimal, apalagi pembayaran kepada pihak telkom(speedy), terlalu mahal.
“Bagaimana pemasukan pun tak sebanding lagi. Sebab, pelanggan pun tak mau datang ke warnet. Pasalnya, mereka pun terganggu dengan tidak ada layanan. Maksudnya, banyak gangguan yang dialami lebih banyak,’’ ujar Billy pengusaha warnet asal Buyungon.
 Billy juga menyebut, bahwa masalah diatas sudah sering dikeluhkan. Tetapi, selalu saja tidak ditanggapi. Padahal, masalah diatas harus ada jawabannya.
 ‘’Inikah pelayanan PT Telkom Indonesia Amurang. Sudah begitukah pelayanan dengan baik terhadap konsumen. Ataukah mereka hanya ingin mencari keuntungan semata-mata dari konsumen,’’ ungkap Billy tegas. (alon)

Doger Mulai Beraksi Warga Harap Pemerintah Desa galakan Siskamling


Amurang, -Aksi doger atau pencurian hewan peliharaan anjing kini mulai beraksi di kabupaten Minahasa Selatan, para doger melakukan aksinya, dengan cara memberikan racun (potas) pada makanan ikan dan kue, modus nya cukup lumayan rapi, di saat saat masyarakat sedang tertidur lelap, pada malam hari.
Dengan menggunakan kendaraan mereka melewati di mana tempat banyak hewan anjing, dan melepaskan racun (bori) yang sudah di persiapkan, setelah beberapa saat kemudian baru mereka kembali untuk mengecek apakah hewan tersebut telah mati dan siap untuk di ambil, ternyata apa yang di rencanakan para doger berhasil juga.
Seperti yang terjadi di desa Tumpaan Baru kec. Tumpaan, 2 ekor anjing kesayangan milik bpk Lucky Lumenta berhasil di bawa curi para doger.”Ado kasiang itu kita pe anjing kesayangan dorang so pancuri, tapi bukan saja cuma kita punya anjing yang dorang ada potas, ada juga beberapa warga yang kena doger,” ungkap Lucky, dengan kesal atas kejadian pencurian anjing .
Lucky mengharapkan, agar hal ini harus ada tindakan dari pemerintah setempat, nantinya hewan milik warga akan terjaga dengan aman.”Dan saya harapkan agar sisitim kemanan lingkungan harus di galahkan kembali,”harapnya.
Berty Setlight , warga Amurang, juga mengharapkan agar pemerintah , sepertinya lalai, untuk menjagah lingkungan, padahal ini sangat penting untuk keamanan warga.”Seharusnya yang berperan penting adalah lurah dan hukumtua setempat, jika memang ada siskamling, tidak mungkin ada kejadian pencurian hewan atau sebagainya milik warga,”kata Berty.
Jika memang sudah terjadi hal ini, ada baiknya mulai saat ini siskamling dijalankan, jangan jika sudah banyak hewan peliharaan, akan hilang, baru diantisipasi.”nah, saya hanya mengusulkan, ada baiknya, hal ini segerah diantisipasi, secepat mungkin, supaya apa yang terjadi di desa Tumpaan baru, tidak terjadi di desa yang lain,”harap Berty, agar semuanya berjalan dengan aman dan damai.(alon)

Warga Buyungon Desak Dispertanak Angkat kaki


Amurang, -Belum habis juga persoalan yang dihadapi oleh warga buyungon yang mempersalahkan kepada SKPD Dispertanak Minsel, karena Kantor Kelurahan Buyungon dipinjam pakai oleh Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Minsel tanpa surat. Sehiongga warga mendesak agar kepala kelurahan Buyungon, harus mendatangai Dinas Dispertanak, untuk segerah keluar dari gedung tersebut, karena akan dipakai sebagai kantor kelurahan Buyungon.
Hal ini juga didesak oleh warga buyungon yang saat ini ada di perantauan. Seperti kata, Errol Soputan, warga asal Buyungon yang kini berdomisili di Balikpapan. ‘’Ya, persoalan Kantor Lurah Buyungon, setahu kami dipinjam pakai Pemkab Minsel. Maksudnya, Kantor Bupati Minsel, sejak dimekarkan dari Minahasa. Bukan, setelah Kantor Bupati pindah ke Pondang. Dinas Pertanian dan Peternakan Minsel ganti masuk,’’ ujar Errol.
 Errol bertanya, apakah sewaktu pinda ke eks Kantor Bupati Minsel, Dinas Pertanian dan Peternakan membuat surat pinjam pakai. Bagi kami, warga Buyungon di perantauan ingin Buyungon maju selangkah.
 ‘’Bukan, setelah memiliki gedung sekelas diatas. Justru, SKPD yang ada tak mau membantunya. Semisal, pinjam saja tidak. Kontrak pun tak jelas. Bagaimana mau maju Buyungon. Dengan demikian, Lurah Buyungon diminta menyurat ke SKPD tersebut. Ataupun, datang menanyakan keberadaan gedung dimaksud,’’ kata pria yang hobi menyanyi ini.
 Seandainya, SKPD diatas ada kontribusi untuk perbaikan gedung tersebut. Mungkin, tak akan terjadi seperti sekarang. Namun demikian, ternyata pinjam saja tidak. Dengan sendirinya, warga Buyungon diperantauan mempertanyakan hal tersebut.
 Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Minsel, Ir Decky Keintjem belum berhasil dikonfirmasi soal persoalan tersebut. (alon)